Surat Untukmu Kelima
5
Februari 2017
Membahagiakan adalah saat semesta mengupayakan segala
cara agar kau tetap bahagia. Melihatmu tertawa meski itu hanya di imajinasiku
belaka. Sekarang aku tahu mengapa aku menyukaimu, dengan sejuta alasan aku
menyukaimu dan salah satunya adalah karena kau seseorang yang berhati baik. Ya,
kau adalah seseorang yang cantik hatinya, semua tak akan menyangkalnya. Kau
akan dengan senang hati membantu orang yang benar-benar membutuhkan bantuanmu.
Bahkan terkadang kau mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentinganmu
sendiri, kau tak akan melihat siapa yang membutuhkan pertolongan. Kau akan
dengan segala kemampuanmu menolong orang-orang yang membutuhkan pertolonganmu.
Pernah aku meminta bantuanmu, kau tersenyum dan dengan
segala upayamu membantuku. Kau orang yang berhati baik, aku yakin itu dan
semuanya terbukti. Dengan segala cara yang ada kau membuat orang lain
menyelesaikan masalah mereka, sebelumnya mereka datang padamu dan meminta
pertolonganmu, kau akan menyanggupi untuk membantu mereka. Kau tak akan pernah
menunjukkan wajah lelah atau mengeluh. Aku tak tahu di dalam hatimu kau
mengeluh atau tidak. Yang pasti kau tak menunjukkan raut itu di wajahmu. Kita
sama-sama tahu bahwa kita berdua adalah tipe orang yang sulit untuk mengatakan
kata “tidak”. Kita adalah tipe orang yang sama-sama akan terluka dengan posisi
kita sendiri pada akhirnya. Kita sama-sama tahu bahwa kita akan mengatakan iya dan
kelak menerima segala konsekuensi yang terkadang akan membawa kita pada rasa
penyesalan. Kita akan mengutuk diri kita sendiri, kita terluka pada keputusan
kita sendiri. Kadang kita berpikir bahwa penerimaan orang akan sama dengan apa
yang kita pikirkan. Tapi ternyata tidak. Kita terluka dengan ekspektasi kita
sendiri. Kita terluka dengan keputusan kita sendiri.
Kita sama-sama pernah bicara bahwa sebaiknya kita
selalu berprasangka baik kepada semua orang. Meski mereka sendiri yang
mengingkari prasangka itu. Kita sepakat bahwa biar Tuhan yang berkehendak
tentang apa yang akan terjadi kelak. Ya, kita sama-sama berbicara tentang
bagaimana menjadi orang yang selalu berprasangka baik, tak ada prasangka buruk
walau hanya setitik debu, kita sama-sama sepakat bahwa menjadi seseorang
penyabar itu membutuhkan kekuatan yang luar biasa. Aku ingin menjadi sepertimu,
sosok baik hati yang tak akan pernah berprasangka buruk. Ajari aku untuk
menjadi seseorang seperti itu, menjadi sosok penyabar, meski aku tahu rasanya
sulit. Terlebih menghadapi dunia dengan segala warnanya. Ajari aku untuk
menjadi sosok yang tak pernah menyalahkan semesta sepertimu.
¤∞∞¤∞∞¤
0 comments