Tulus Berkata, “Jangan Cintai Aku Apa Adanya”


Lagu cinta terasa begitu klise. Tema cinta selalu saja membicarakan hal itu-itu saja, dua insan dimabuk asmara, kisah patah hati, cinta apa adanya. Tapi tunggu dulu, itu tak berlaku di lagu Tulus yang berjudul Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Ketika orang berkoar-koar tentang cintai aku apa adanya, ia justru berkata sebaliknya. Bagaimana sesungguhnya cinta itu dimaknai dari segi yang berbeda. Tulus membuat hal yang berbeda dan ia sukses membuat hal tersebut dapat dipikir secara logika.
Lagu ini diawali dengan dentingan piano yang membuat telinga menangkap nada yang membuat kita begitu nyaman, kita akan tahu bahwa lagu ini serasa mengajak kita untuk tetap tenang di jalur yang sudah disediakan oleh Tulus. Begitu Tulus masuk dengan vokalnya yang sederhana, semua terasa membaur begitu saja dan kita akan diajak semakin ke dalam dari lagu yang merupakan single keempat dari album Gajah. Irama jazz kentara sekali meskipun rasanya lagu ini tetap ada unsur pop. Lagu ini seperti lagu-lagu Tulus lainnya, Sepatu, Gajah, Baru yang minim alat musik tetapi tetap menghadirkan sesuatu yang mahal. Baru di bagian paruh kedua hadir drum yang tetap menjaga ritme musik menemani piano yang mengerjakan tugasnya dengan baik sejak awal. Meski bagian reff diulang-ulang, sebagai pendengar rasanya tak akan lelah untuk ikut bernyanyi hingga lagu usai. Ditutup dengan suara tiupan terompet yang lembut membuat semuanya selesai dengan indah dan tak ada yang dipaksakan dari lagu yang berdurasi 3:40 ini. Layaknya secangkir kopi di pagi hari menemani kita untuk berimajinasi, begitu pas dan sesuai dengan apa yang kita pikirkan.
Terima kasih untuk departemen lirik yang begitu mengagumkan dan menjalin kerja sama yang apik dengan musik. Nada yang terangkai sangat pas dengan lirik yang membuat kita memaknai cinta dari sudut pandang yang berbeda. Bagai kursi dan meja, lirik dan nada saling melengkapi dan di tangan Tulus keduanya mampu menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik. Pertanyaan yang ingin Tulus lontarkan adalah, “Apa aku membuatmu terlalu nyaman hingga kau tak pernah meminta apapun kepadaku?” Kadang sebuah hubungan juga akan mengungkapkan kebosanannya, lagu ini memberikan jawaban bagaimana caranya agar hubungan tetap pada jalannya dan kedua orang ini menjaga ritme hubungan agar tetap bersama sampai penghujung hidup. Mungkin dari lagu ini kita belajar bahwa jika kita dicintai sedemikian rupa membuat kita merasa terlalu nyaman, kita akan merasa bahwa seseorang yang kita buat nyaman akan berpikir bahwa dia tak akan kemana-kemana entah apa yang kita lakukan, itu kadang yang membuat kita cuek dan acuh pada segala bentuk perhatiannya karena kita merasa bosan dengan hubungan yang tidak kemana-mana ini. Kadang kita juga berpikiran bahwa jika dia tak meminta apapun, bagaimana kita tahu apa yang ia inginkan, dan jika dia tak memberi tahu salah kita bagaimana kita akan tahu, karena dia selalu membenarkan sikap kita yang salah. Ini yang ditegaskan dari lagu ini, bahwa bukankah hubungan yang tak akan kemana-mana dan tak ada kemajuan akan menemui titik jenuh dan rasa bosan. Oh tidak.


Saya suka lirik bagian, “Jangan cintai aku apa adanya, jangan. Tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depan. Aku ingin lama jadi petamu. Aku ingin jadi jagoanmu.”  Lagu ini menegaskan bahwa kau boleh menuntut sesuatu padaku, biar kita tak jalan di tempat, kita perlu maju agar kita sampai tujuan, tujuan itu dipaparkan bagaikan peta, mengarahkan dan menunjukkan tempat yang tepat. Maka dari itu, jangan cintai aku apa adanya, aku tidak sesempurna itu! Damn! I love this lyric. Selalu terpukau dengan lirik-lirik yang ditulis Tulus, beda, jujur, dan real. Seperti namanya, Tulus menghadirkan lirik yang begitu indah, tak kosong, dan tentu saja tulus.


Sudah lihat video klipnya? Segeralah menonton karena dengan menonton video klipnya, kita menjadi semakin paham, bahwa cinta tak harus urusan hura-hura dan penuh tawa. Tanggal 18 Februari 2015 kemarin Tulus merilis video klip Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Disutradarai Davy Linggar (selalu suka dengan buatan orang ini). Ide dari Tulus mengenai konsep video klip ini sederhana sekali, kehidupan seorang badut keliling (diperankan oleh Tulus sendiri) yang memiliki istri seorang penari tradisional. Ada kesan sendu dan mengharukan dari scene-scene yang menampilkan kejadian-kejadian yang dilalui keduanya. Berdua saling mendukung untuk berjalan pada satu mimpi yang ingin mereka wujudkan: kehidupan yang lebih baik. Saya suka cerita di video klip ini, visual yang cantik, sinematografi yang indah, editing yang pas, dan pada saat semuanya selesai kita akan ditinggali kesan yang mendalam.
Musik, lirik, dan video klip menjalankan tugasnya masing-masing dengan terpuji. Semakin memantapkan Tulus sebagai solois fenomenal 2014. Terima kasih album Gajah yang memorable dan hadir dengan indah, semoga Tulus tak akan bosan membuat lagu-lagu yang meninggalkan kesan mendalam dan bisa dimaknai dari sudut pandang manapun. Well done Tulus!
***
Lirik -  Jangan Cintai Aku Apa Adanya
Tak sulit mendapatkanmu
Karena sejak lama kau pun mengincarku
Tak perlu lama-lama, tak perlu banyak tenaga
Ini terasa mudah
Kau terima semua kurangku
Kau tak pernah marah bila ku salah
Kau selalu memuji apapun hasil tanganku
Yang tidak jarang payah
Jangan cintai aku apa adanya, jangan
Tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depan
Aku ingin lama jadi petamu
Aku ingin jadi jagoanmu




You Might Also Like

0 comments