Catatan di Polewali Mandar #3
Eksplorasi 3 Pantai Polewali Mandar
Polewali Mandar
adalah wilayah yang dekat dengan laut. Sulawesi bagian barat ini langsung
berbatasan dengan selat Makassar, banyak pantai yang ada di Polewai Mandar.
Jiwa petualang memanggil agar segera menjelajah keindahan yang ada di Polewali
Mandar. Bagian berikut akan kuberi judul Eksplorasi
3 Pantai, tiga pantai yang kukunjungi di Polewali Mandar, tiga pantai
pertama yang menyimpan banyak kenangan karena terdapat cerita-cerita di
baliknya. Oke, tiga pantai itu adalah sebagai berikut.
Pantai Mampie
9 Oktober 2016,
untuk pertama kalinya berlibur dan menjelajah Polewali Mandar. Pantai Mampie
sebagai tujuan pertama eksplorasi sejak menginjakkan kaki di Pulau Sulawesi
ini. Awal mulanuya seperti ini, karena aku, Anggri, Widhi, dan Mbak Dewi
membantu mengajar di SMPN Satu Atap Katumbangan (SMP tempat belajar SMAN 2
Campalagian karena bangunan SMA belum selesai pembangunannya), kami bertujuh
diajak berlibur di Pantai Mampie, salah satu pantai yang ada di Polewali
Mandar. Sekaligus untuk menjalin keakraban antar guru-guru yang mengajar di
SMPN Satu Atap Katumbangan dan SMAN 2 Campalagian, karena ternyata yang ikut
eksplorasi ke Pantai Mampie adalah semua guru-guru yang mengajar di SMPN Satu
Atap Katumbangan dan SMAN 2 Campalagian. Ternyata Mas Anang, Mas Arbi, Ical,
dan Winarso ikut ke Pantai Mampie mereka adalah teman-teman satu penempatan
yang bertugas di Kecamatan Campalagian, karena mereka kebetulan menginap dan
akhirnya mereka bersedia untuk ikut eksplorasi. Kami naik PTPT (sejenis angkot)
yang sudah disediakan oleh pihak guru-guru SMPN Satu Atap Katumbangan. Sekitar
pukul 09.15 WITA kami sampai ke Pantai Mampie. Pantai Mampie berada di
Kecamatan Wonomulyo, sekitar 45 menit dari rumah Katumbangan. Pantai Mampie
tidak berombak besar meski langsung menghadap selat Makassar, waktu itu
langitnya bagus dan cerah, biru terang sehingga bagus untuk berfoto.
Eksplorasi di Pantai
Mampie berakhir pukul 12.00 WITA. Karena selain sudah puas menikmati Pantai dan
berfoto, cuasa juga semakin panas karena matahari sangat terik. Oh, iya Pantai
Mampie juga sebelumnya merupakan rekomendasi siswa-siswa karena di sana
terdapat puluhan gazebo untuk
berisitirahat, banana boat, dan di sana dapat membakar ikan di tempat. Eksplorasi
pertama sangat menyenangkan ditambah dengan keakraban yang hangat.
(Tim Campalagian)
(Tim Campalagian bersama Bapak/Ibu Guru SMPN Satap Katumbangan dan SMAN 2 Campalagian)
(TIM7 Katumbangan Campalagian)
(Jalan menuju pantai, pemandangan tambak yang cantik)
Pantai Bahari
30 Oktober 2015.
Mbak Dewi berulang tahun, kami sepakat untuk ekplorasi ke kota. Kali ini kami
menginap di kota Polewali, Kak Ira (anak Kakek Kamaega) mempunyai rumah di
Polewali. Suami Kak Ira, Kak Anto merupakan orang Jawa. Mereka membeli rumah di
Polewali. Kami jadi ada tempat menginap jika ada keperluan di Polewali Mandar.
Eksplorasi kedua setelah Pantai Mampie adalah Pantai Bahari. Pantai Bahari
merupakan Pantai yang terkenal di Polewali Mandar. Pantai ini dekat dengan
pusat kota Polewali, sehingga akses untuk ke pantai sangat mudah. Kami menaiki
PTPT untuk sampai ke sana, “Pak, antar sampai Bahari ya.” Kata kami ke sopir
PTPT. Dari jalan poros ke Pantai Bahari tidak ada kendaraan umum yang masuk
sedangkan jika jalan kaki menuju pantainya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Pantai
Bahari dapat dikatakan icon Polewali
Mandar karena terdapat tulisan “KOTA POLEWALI” dan “TAMAN BAHARI TIMUR”. Kami
ke Pantai Bahari bersama dengan Kak Ira, Kak Darma, dan Umang (Anak Kak Rabi).
Di Pantai Bahari terdapat kapal-kapal yang berlabuh. Kata Kak Ira, jika malam,
Pantai Bahari sangat ramai karena terdapat penjual-penjual khususnya kuliner di
sepanjang jalan menuju Pantai. Katanya dahulu merupakan pelabuhan yang ramai
kegiatan bongkar muat dan pelayanan antar pulau untuk mengangkut hasil bumi
dari Polewali Mandar, seperti kopra dan beras (dispopsulbar.com). Tak lama kami
di Pantai Bahari, selain karena puas berfoto, matahari sudah tepat di atas
kepala kami dan semakin terik. Kak Ira, Kak Darma, dan Umang pulang terlebih
dahulu (mereka naik motor). Sebelum kami pulang ada Mbak Yuni (teman penempatan
Polewali) menyusul kami. Kami memutuskan untuk erkunjung ke tempat teman-teman
yang ditempatkan di Polewali. Kami naik PTPT hingga Pasar Sentral Polewali,
kemudian kami dijemput beberapa teman kami. Sampai sore kami di tempat
teman-teman yang ditempatkan di Polewali. Pulangnya kami diantar lagi sampai
Pasar Sentral, kemudian kami ke ATM samping pasar. Kelak ketika pulang hampir
sampai rumah Katumbangan, aku baru sadar ternyata kartu ATM-ku masih tertinggal
di mesin ATM. Panik tentu saja, tapi aku harus sesegera mungkin untuk memblokir
kartu ATM. Meski diwarnai sedikit insiden, eksplorasi kedua di Pantai Bahari
tetap tidak dapat dilupakan.
Pantai Palippis
13 November 2016, eksplorasi
ketiga yang tidak direncanakan sama sekali, kenapa? Ya, ini karena berawal dari
rapat di Alu, dari rumah Katumbangan menuju ke Alu naik PTPT memakan waktu
sekitar 1,5 jam lebih. Jauh memang dan untuk sampai ke Alu harus melewati
Kecamatan Balanipa dan Kecamatan Tinambung. Rapat di Alu berakhir pada pukul 14.00
WITA. Karena kami menyewa PTPT Bang Iping (tetangga di Katumbangan) kami jadi
tak risau untuk meminta Bang Iping menjemput kami pada pukul 15.00 WITA. Ketika
pada perjalanan berangkat menuju ke Alu, kami melihat pantai yang cantik.
“Bang ini pantai
apa?” Tanya kami pada Bang Iping.
“Namanya Palippis,”
jawab Bang Iping.
“Ohhh jadi ini yang
namanya pantai Palippis.” Kami takjub.
“Nanti mampir sini
saja,” saran Bang Iping.
Perjalanan pulang
dari Alu, kami masih ragu apakah singgah dulu ke Pantai Palippis atau tidak.
Tapi ini sebuah kesempatan yang belum tentu akan datang dua kali. Sebelumnya
memang ada rencana suatu saat harus eksplorasi ke pantai ini atas saran
siswa-siswa, Palippis indah katanya. Oke, dan akhirnya kami memutuskan untuk singgah
sejenak di Pantai Palippis. Kata Bang Iping dia mau menunggu, baiklah jadi kami
akan sebentar saja ekplorasi pantai yang berada di Kecamatan Balanipa ini. Ada
beberapa anak tangga untuk turun agar sampai ke pantai. Waktu kami sampai
ternyata ada teman-teman yang ditempatkan di Polewali sedang menikmati pantai, rupanya
kami mempunyai pemikiran yang sama. Bahkan Kris dan Mas Ebit sampai berenang di
pantai tersebut. Hari sudah semakin sore, pikirku pasti indah sekali menikmati
sunset dari pantai ini. Tapi Bang Iping menunggu di atas, alhasil kami tidak
lama berada di Pantai Palippis. Setelah puas berfoto dan menikmati pantai yang
cukup ramai ini, kami memutuskan untuk pulang. Setelah kami pamit pada teman-teman
Polewali kemudian kami pulang. Meski belum puas, tapi eksplorasi ketiga ini
tetap menyenangkan, karena mendadak dan tanpa persiapan Pantai Palippis belum
100% kami jelajahi.
Eksplorasi tiga
pantai selesai, nantikan eksplorasi-eksplorasi lainnya. Masih banyak cerita
yang akan tertuang dalam Catatan di
Polewali Mandar.
~~~
1 comments