Surat Untukmu Ketujuh
8
Februari 2017
Apa yang kau lakukan hari kemarin? Pertanyaan sederhana
yang terlintas di pikiranku. Mungkin kau hanya tidur seharian karena lelah,
bermimpi indah dan ketika kau bangun kau akan segera lupa dengan mimpi yang
baru saja kau alami, atau kau berjalan di pantai dengan kaki telanjang,
membiarkan ombak mengenai kakimu. Bisa saja kau melepas penat dengan berlari ke
atas bukit dengan berteriak sekencang-kencangnya dari ketinggian. Atau mungkin
saja kau makan makanan favoritmu, kau makan sepuasnya dan ketika selesai kau
akan menyesal karena takut akan menambah berat badanmu. Tunggu dulu, sepertinya
aku tak tahu apa makan favoritmu. Ternyata aku belum mengerti seluk-beluk
tentang dirimu. Bodohnya aku.
Banyak dugaanku tentang hal yang kau lakukan kemarin.
Kau menyanyi lagu yang sering kau dengar akhir-akhir ini di kamar mandi, meski
itu hanya bergumam atau kau yang tidak hapal liriknya kemudian mengganti
liriknya sesukamu, bisa saja kan? Atau kau menulis banyak hal di buku diary-mu, menceritakan berbagai kejadian
yang kau alami di hari itu entah kejadian menyenangkan atau memalukan. Atau kau
menonton film romantic comedy dan kau
membayangkan jadi tokoh utama wanitanya. Kau membayangkan adegan-adegan
romantis seandainya kau yang jadi tokoh utama dan kemudian kau akan
senyum-senyum sendiri. Atau bisa saja seharian kemarin kau hanya menatap
ponselmu, entah untuk sekedar membaca pesan, berselancar di dunia maya, atau
bahkan membuka sosial media. Banyak sekali hal yang bisa kau lakukan kemarin.
Apa yang sebenarnya kau lakukan hari kemarin, membuatku
penasaran tentu saja. Tolong beri tahu aku agar aku tak penasaran, tapi
setidaknya kau baik-baik saja. Kita saling berbalas pesan itu yang paling
penting. Hah, aku lega karena akhirnya kita seperti dulu, saling bertanya kabar
dan menanyakan kesibukan masing-masing. Kau tak terlalu sibuk sepertinya,
terlihat dari begitu cepatnya kau membalas pesanku. Aku senang tentu saja, tak perlu aku jelaskan mengapa aku begitu
senang hanya dengan menerima balasanmu. Tapi kau tak memberitahukan apa yang
kau lakukan seharian kemarin. Aku jadi menerka-nerka sendiri apa yang kau
kerjakan di hari kemarin. Tapi tampaknya aku jadi lelah sendiri berpikir banyak
hal. Hmmm, baiklah aku tak akan penasaran lagi, oh iya dan sekedar tambahan,
maaf jika aku tak membalas pesanmu terakhir, aku ketiduran.
¤∞∞¤∞∞¤
0 comments