Surat Untukmu Kesebelas



12 Februari 2017
Aku harus menjelaskan mengapa kadang aku pagi-pagi buta menulis surat-surat yang kukirim padamu. Alasan pertama adalah aku bisa merindukanmu kapan saja, perasaan itu tiba-tiba datang dan tak pernah mengenal waktu. Aku tak dapat menghalaunya, setiap aku tak memerdulikannya, rasa itu tumbuh semakin besar. Rasa-rasanya aku bahkan tak dapat menolong diriku sendiri jika perasaan itu mengambil alih diriku. Boleh saja kau tak percaya dengan perkataanku ini, tapi yang jelas jika aku sudah merindukanmu, itu tak akan mengenal waktu. Ketika aku merindukanmu, aku menulis surat untukmu. Rindu itu masuk dan menyeruak begitu saja, aku jadi memikirkanmu dan pasti itu akan lama sekali. Apa kau juga rindu padaku?

Alasan kedua mengapa kadang pagi-pagi buta aku menulis surat-surat untukmu adalah bisa saja kau tak mengenal waktu ketika membaca surat-surat ini. Mungkin ketika kau bangun dan ingin langsung membaca surat-surat tidak penting ini. Bisa saja ketika kau sarapan, kau berpikir tak ada hal selain memakan sarapanmu yang membosankan lalu kau akan membaca surat-surat tidak penting ini. atau ketika kau rehat dari pekerjaanmu, kau suntuk dan yang terpikir adalah surat-surat tidak penting ini, maka seketika itu juga kau akan membaca surat-surat tidak penting ini. Atau bahkan ketika kau akan tidur, kau sudah berbaring di tempat tidur namun sulit untuk segera memejamkan matamu, lalu kau akan membaca surat-surat tidak penting ini. jadi aku harus sesegara mengirimkan surat-surat ini, karena aku tak tahu kapan kau akan membaca surat-surat ini. Aku mau mengambil jalan paling aman dengan pagi-pagi buta aku menulis surat untukmu dan sesegera mungkin mengirimkannya padamu.

Alasan ketiga adalah aku malu. Aku malu karena aku hanya bisa menulis surat-surat tidak penting ini. Aku tidak berani untuk mengatakan semua pemikiranku padamu secara langsung. Ya, hanya dengan cara ini aku bisa mengungkapkan semuanya. Tiada keraguan atau takut, aku bisa berbicara banyak hal denganmu tanpa gugup. Cara inilah yang paling bisa kugunakan untuk membuatmu memahami semuanya. Memahami bagaimana kehidupanku menjadi jungkir-balik sejak perasaan itu datang dulu. Aku punya seribu alasan untuk tak mengatakannya, namun aku bertahan karena satu alasan: kamu. Semua terasa mudah jika alasan yang kugunakan adalah kamu, iya kamu yang punya berbagai cara untuk mengubah semuanya menjadi lebih baik. Kamu yang membuatku untuk tetap menulis surat-surat tidak penting ini.
¤∞∞¤∞∞¤

You Might Also Like

0 comments