Cinta Itu Butuh Sebuah Pengorbanan

Sudah lihat video klip atau musik video dari Afgan yang judulnya Sabar? Saya ingin sekali menulis beberapa kalimat review untuk musik video ini. Jika belum menontonnya silahkan saja cek di sini . Saya sangat menyukai jalan cerita yang ditampilkan pada musik video tersebut. Tetapi hanya satu yang saya garis bawahi bahwa saya pikir jalan cerita dan lagunya tidak nyambung. Tetapi momen untuk lagu ini saya rasa adalah momen terbaik dibandingkan musik-musik video Afgan lainnya.
Cerita dari musik video ini beralur mundu atau flashback, dibuka dengan tergeletaknya bunga mawar dan ada Afgan yang dipeluk sang model cewek. Hingga Afgan bernyanyi, kemudian ini yang saya suka, cerita flashbacknya benar-benar mundur, hinga adegan-adegannya dibuat mundur. Afgan berlari-lari membawa bunga mawar dan melakukan semua adegannya mundur, lari ke belakang, memakai syal mundur – saya tahu, adegannya seharusnya melepas syal- kemudian daun-daun yang jatuh ke atas bukannya ke bawah. Pada menit ke  02:18, cerita berubah dan menjawab seluruh pertanyaan penonton tentang maksud Afgan lari-lari mundur dari awal. Ya, mulai dari bagian ini kita sebagai penonton akan berkata, ”ooooooooohh” panjang. Inilah yang ingin dimaksudkan director musik video.
Yapp, Afgan dalam musik video tersebut adalah seorang pemuda yang mengidap penyakit bubble boy disease dan jatuh cinta pada dokternya, interesting banget. Gak tahu soal bubble boy disease itu, tapi kayaknya yang mengidap penyakit tersebut gak boleh kena udara luar atau kontak sama manusia lain deh. Lhah Afgan kayak dikurung gitu. Nhah cerita berlanjut ketika sang dokter ngasih tahu denah rumahnya sama Afgan. Ada momen ketika Afgan sama sang model cewek candle light dinner yang dipisahkan dinding kaca, itu sweet banget. Afgan rela ke rumah sang dokter dan harus menempuh segala risiko yang membahayakan nyawanya.
Ini dia titik poinnya, bahwa CINTA ITU ADALAH SEBUAH PENGORBANAN, tak peduli kau sesakit apa..pada musik video ini sudah ditunjukkan itu semua, Afgan yang mencintai sang dokter menunjukkan sebuah pengorbanan agar bertemu dengan dokter ia rela menempuh bahaya. Satu yang saya suka dalam musik video ini adalah, pada perjalanan Afgan menuju rumah sang dokter, ia begitu bahagia pada perjalanannnya. Menikmati kebebasan karena selama ini hanya hidup pada sebuah ruang steril. Musik video ini juga menunjukkan bahwa setiap akhir cerita tidak mesti berakhir dengan happy ending. Kau tak akan pernah tahu setiap jalan cerita kehidupanmu selanjutnya.

Pengorbanan itu bisa saja dilakukan, namun harus pada waktu dan tempat yang tepat. Karena untuk sesuatu yang kita inginkan, ketika harus ditempuh dengan seribu cara, pengorbanan adalah salah satu cara dari seribu cara tersebut. Sekian.

You Might Also Like

0 comments