Mereka Berkata. . . .#1

taken from zedge.net
Aku kembali setelah rutinitas ujian akhir semester yang menyita segalanya: waktu, tenaga, pikiran, dan ingatanku terhadap dirimu. . .#tsaaaahhhh
Butuh waktu rasanya aku dapat merangkai ini semua, tulisanku selalu tak jauh dari dirimu. Aku mencoba menghubungkannya dengan segala pemikiran-pemikiran gila yang ada di kepalaku. Kali ini aku mencoba menghubungkannya dengan lirik lagu. Ide ini datang begitu saja. aku, kau, lirik lagu, dan kisah kita :)
Aku suka lagu Breathless dari Shayne Ward. Selalu mengingatkanku akan dirimu. . satu penggalan lirik yang membuatku takjub dengan lagu ini adalah berbicara betapa indahnya hidup ini karena ada dirimu, setidaknya aku dapat bersyukur karena membiarkanmu masuk dalam cerita hidupku. Penggalan lirik yang aku membuatku takjub adalah lirik setelah bagian reff pertama yang kira-kira artinya seperti ini, “.......Dan andai cinta kita adalah sebuah buku dongeng, kita pasti bertemu di halaman pertama, bab terakhir akan bercerita tentang betapa bersyukurnya diriku atas hidup yang kita miliki.....” meskipun aku belum pernah memilikimu, dengan lagu ini aku bisa berandai-andai jika memilikimu kelak. Setidaknya hanya itu yang dapat aku lakukan, tidak ada salahnya kan jika aku di sini berandai-andai tentang akhir perjalanan kita?
Akhir-akhir ini aku sedang menyukai lagu Mirrors yang dinyanyikan Justin Timberlake, aku senang menyanyikannya, meski aku tak tahu arti dari setiap lirik yang kunyanyikan. Hingga aku menemukan arti dari lagu ini, dan oh my God. . arti dari liriknya yang WOW tingkat negara penguasa alam semesta. . . Kira-kira artinya seperti ini, “Bukankah kau sesuatu untuk dipuja, karena sinarmu seperti cermin dan tak bisa ku tahan diri tuk memperhatikan, kau terpantul di hatiku ini. Jika kau pernah merasa sendiri dan cahaya membuatku sulit untuk temukan, ketahuilah aku selalu sejajar di sisi lainnya.” Sebenarnya aku tak terlalu paham dengan artinya, tapi kata demi kata yang dirangkai menjadi lirik ini terlihat mengagumkan. Mengajarkanku untuk melihatmu dari sisi yang berbeda dan aku akan di sisi itu ketika kau sendirian dan butuh seseorang. #tsaaaaahhhh
Bagian paling aku suka adalah bagian sebelum reff dan saat reff. Kira-kira artinya seperti ini, “..karena dengan menggenggam tanganmu dan saku penuh dengan jiwa, bisa kuyakinkan dirimu tak ada tempat yang tak bisa kita tuju. Taruhlah tanganmu di kaca, aku di sini mencoba tuk sembuhkanmu. Kau hanyalah harus kuat...”
Dan bagian saat reff kira-kira artinya seperti ini, “karena aku tak ingin kehilanganmu, sedang kutatap separuh jiwaku, kehampaan yang menghuni hatiku adalah ruang yang kini kau huni. Tunjukkan padaku cara tuk berjuang dan ku yakin dirimu kasih, sungguh mudah tuk kembali padamu saat kutemukan caranya. Selama ini kau terus di sini, seolah kau adalah cerminku,. Cerminku yang membalas tatapanku. Aku tak bisa lebih besar lagi bersama orang lain di sisiku. Dan kini jelaslah sudah seperti janji ini, bahwa kita sedang menyatukan dua bayangan. Karena seolah kau adalah cerminku, cerminku yang membalas tatapanku”. Entah kenapa hati serasa miris melihat sesuatu hal dari sisi yang berbeda. Ya, seperti cermin. Lagu yang mengagumkan, apalagi liriknya yang dalam. .
Satu lagu dengan lirik-liriknya yang benar-benar menggambarkanku keadaanku sekarang ini. lagu Firasat yang dulu dinyanyikan Marcell dan sekarang dinyanyikan Raisa, ciptaan Dewi Lestari. “Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu, desau angin meniupkan namamu, tubuhku terpaku. Semalam bulan sabit melengkungkan senyummu, tabur bintang serupa kilau auramu, aku pun sadari ku segera berlari. . .” Ku ingin kau tahu bahwa aku masih merasakan rasa yang selalu sama. Rasa rindu kepadamu.
“Akhirnya bagai sungai yang mendamba samudera, ku tahu pasti kemana kan ku bermuara, semoga ada waktu”. Ku ingin bagai sungai itu yang tahu kemana ia bermuara. Sedangkan aku? Aku masih belum tahu pasti kemana akhir tujuanku. Oh, Tuhan kenapa urusan hati bisa serumit ini.
Dan lagu yang liriknya benar-benar kereeeeeeennnnn gilaaakkkkk adalah When I Was Your Man from Bruno Mars. Bruno selalu pandai merangkai lirik hingga menyentuh lubuk hati paling dalam. . bagaimana tidak? Kira-kira arti liriknya seperti ini, “......lagu kita diputar di radio tapi tak terdengar sama, saat teman-teman kita membicarakanmu semua itu hanya menyakitiku, karena hatiku hancur saat mendengar namamu....”
Bagian reffnya seperti ini, “Hmmm terlalu muda, terlalu bodoh tuk sadari. Bahwa dulu seharusnya aku membelikanmu bunga dan kugenggam tanganmu. Harusnya kuberikan seluruh waktuku saat ada kesempatan. Mengajakmu ke setiap pesta, karena yang ingin kau lakukan hanyalah berdansa. Kini, kekasihku sedang berdansa, tapi dia berdansa dengan pria lain. Kesombonganku, egoku, kebutuhanku, dan keegoisanku membuat perempuan kuat sebaik dirimu pergi dari hidupku. Kini aku takkan pernah bisa bereskan kekacauan ini dan semua ini hantuiku tiap kali kupejamkan mata....” Ohhhhhh meeennnnn gilakk ni lirik yang jleb banget.
Bagin ini yang benar-benar jleb momen banget. . “meski sakit rasanya, aku yang kan pertama akui bahwa aku salah. Oh, aku tahu mungkin terlalu terlambat bagiku tuk mencoba dan meminta maaf atas salahku. Tapi aku hanya ingin kau tahu, kuharap dia membelikanmu bunga, kuharap dia menggenggam tanganmu, memberimu seluruh waktunya saat ada kesempatan. Mengajakmu ke setiap pesta, karena ku ingat betapa kau senang berdansa. Lakukan segala yang harusnya dulu kulakukan. Saat aku masih jadi kekasihmu!
My God. . .ni lirik lagu bener banget. . !! ku harap kau tahu dengan lirik lagu ini aku mencoba ikhlas melepasmu meskipun hal itu sulit. Dan untuk semua yang mengalami, ini sebuah pelajaran berharga banget dari si bang Bruno Mars. .catet!!!

Lirik lagu aja bisa mengatakan segalanya, terkadang lirik-lirik bisa jujur mengungkapkan maksud dan tujuannya. Ditambah dengan lagu yang bagus pas sama harmoni, bisa-bisa nangis daraaaaahhh!!!! #oke asli lebay. . . sekian dan terima kamu apa adanya.

You Might Also Like

0 comments